12.02.2009

HUJAN...

hujan

November berlalu...Disember menjelma...Musim hujan tiba lagi... Kepulangan kami sekeluarga ke teratak bonda di Binjai, Kelantan pada cuti persekolahan kali ini tampaknya hanya untuk merehatkan diri di rumah sambil mendengar muzik dan tarian hujan...menikmati kopi o panas (kesukaan ma)...lempeng istimewa ( dr adinda syahida)...juga masa untuk menambahkan berat badan (risaunye!!!!)

Hujan...
Titis airmu di muka bumi ini
Membawa rahmat pada sekalian makhluk
Siapakah penciptamu?
Pastinya Dia, Yang Maha Pencipta

"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48) 



Kini, mari kita amati tiga tahap yang disebutkan dalam ayat ini. 
TAHAP KE-1: "Dialah Allah Yang mengirimkan angin..." 
Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut "perangkap air". 
TAHAP KE-2: “...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal..." 
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.

TAHAP KE-3: "...lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya..."
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan. 
Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan. 



Sumber Rujukan:


www.halaqah.net

No comments:

Post a Comment

Teguhkan diri ini dengan nasihatmu :)

S.A.Y.A.N.G K.A.M.U

Daisypath Anniversary tickers